Jumat, 26 April 2013

... 5 CARA BANGKIT DARI KETERPURUKAN DIRI ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Keadaan terpuruk bukanlah hal buruk, karena Anda bisa bangkit dari rasa tersebut dengan beberapa cara ini ...

1. Sadari bahwa ini adalah takdir ...

Setiap tantangan dan rintangan dalam hidup sudah seharusnya menjadi cambuk untuk memotivasi Anda mencapai kesuksesan. Anda juga harus paham, hidup tak selamanya indah, karena selalu ada masa-masa di mana Anda merasa sedih. Salah satu cara untuk bisa mengikhlaskan itu semua, dengan melihat bahwa setiap kejadian adalah takdir.

2. Lakukan yang terbaik ...

Hidup adalah belajar, jadi saat berbuat kesalahan daripada menyesalinya, lebih baik Anda belajar dari pengalaman. Hal terpenting adalah, dalam kondisi apa pun, selalu lakukan yang terbaik yang Anda bisa.

3. Hadapi masalah tersebut ...

Seberat apa pun masalah Anda, janganlah berlari dari masalah atau menunda-nunda penyelesaiannya. Hal itu tidak akan menyelesaikan masalah, hanya akan memperburuknya. Dalam hidup, Anda harus berani untuk menghadapi masalah dan mencari solusinya.

4. Bersabar ...

Anda tidak bisa mengharapkan semua masalah bisa terselesaikan secara instan. Ada kalanya Anda harus bisa bersabar dan mengikhlaskan segalanya.

5. Anggap sebagai ujian ...

Setiap saat Anda mendapat masalah atau merasa terpuruk, lihatlah hal tersebut sebagai ujian. Jika Anda berhasil melaluinya, maka cobalah ambil pelajaran dari masalah tersebut.

Wallahu’alam bishshawab, ..
... WANITA SHALIHAH, .. MUTIARA YANG TERSEMBUNYI ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Dimanakah aku akan menemukannya, sebuah mutiara di lautan terdalam yang tertutup pasir kehidupan? Dimanakah aku akan mendapatkannya, mutiara suci yang tak pernah tersentuh siapapun? Masih adakah dia untukku?’

“Ngelamunin apa sih bang?” aku menoleh ke belakang. Kudapati Nabila sudah ada di sampingku.

“Nggak ngelamunin apa-apa kok dik!”

“Cerita donk bang? Masa sama Nabila nggak mau cerita.”

“Abang lagi mikirin seseorang yang akan dampingi abang,”aku kembali menerawang langit pagi yang berwarna gelap. Hujan yang akhir-akhir ini sering mengguyur bumi, membuatku ikut terlena olehnya.

“Abang udah dapat calon?” Nabila langsung duduk dihadapanku.

“Belum!”

“Yah abang, kirain udah dapat calon. Belum ada calonnya tapi udah dibayangin segala,”kata Nabila protes.

“Abang bukan bayangin kecantikan atau fisiknya, dik. Tapi abang takut nggak kebagian wanita shalihah.”

“Wanita kan banyak bang, kenapa harus wanita shalihah kan susah nyarinya dijaman sekarang?”

“Susah karena mereka terjaga dengan baik, tersembunyi dengan sempurna sebelum ada laki-laki yang mendatangi dan menghalalkannya. Memang adik sendiri nggak mau menjadi shalihah?”

“Wanita mana yang nggak mau menjadi wanita shalihah tho bang!”

“Justru itu berarti memang masih ada harapan bahwa wanita shalihah itu ada, namun mereka bagaikan mutiara yang tersembunyi. Tinggal abang saja bisa kebagian atau nggak.”

“Kenapa abang takut nggak kebagian? bukannya laki-laki yang baik untuk wanita yang baik begitu pula sebaliknya. Kalau sampai mutiara tersembunyi itu nggak abang dapatkan keberadaannya, berarti abang memang nggak berhak untuknya atau bahkan abang nggak pantas mendapatkan mereka.”

Aku tertegun mendengarkan ucapan Nabila. Tepat sekali apa yang dikatakannya, bukankah Allah menjanjinkan wanita shalihah untuk laki-laki shalih. Kalau aku nggak mendapatkan wanita shalihah, berarti aku nggak shalih donk.

“Bang, berarti tugas abang sekarang harus bisa menshalihkan diri kalau mau mendapatkan wanita shalihah,”kata Nabila lagi.

“Kamu juga dik!”

Aku cengengesan melihat muka adikku cemberut, nasehatnya berbalik untuk dirinya juga.

***

Kutelusuri jalanan panas dengan kakiku menuju halte bus, menunggu bus ke tempatku mengajar menjadi rutinitasku setiap pagi.

Deg!

Seorang wanita cantik memakai jilbab berwarna merah muda, duduk di pojok halte. Aku berdiri tak jauh darinya. Aku kembali meliriknya, kemudian menatap ke depan. Lagi-lagi aku meliriknya, sepertinya dia curiga bahwa ada yang mengintip dirinya dari sudut mataku.

Aku beristighfar sambil menggelengkan kepalaku, apa yang aku lakukan? tak pantas aku meliriknya seperti itu, bukankah aku harus menjaga mata ini. Masyaallah..mataku terasa berat berpaling darinya, pasti pemberatnya adalah nafsuku yang dikendalikan syetan.

Aku bergegas menaiki bus yang telah kunanti. Tak bisa lepas pikiran ini tertuju pada wanita berjilbab merah muda tadi.

Yaa Allah, jauhkan aku dari nafsu yang mampu menodai cinta yang Kau anugrahkan padaku. Dia bukan milikku, tak pula aku miliknya. Bahkan kita tak pernah sekalipun bertemu sebelum ini. Maka jauhkan dia dari kelopak mata hatiku bila dia bukan jodohku.

***

“Dijodohin? sama siapa Ummi?”aku terkejut ketika ummi tiba-tiba mengajakku untuk melihat wanita yang akan dijodohkan denganku.

“Cihuy, abang Fadhil mau dijodohin!” Nabila ikut mengompori ummi.

“Udah ikut saja kamu, ndak usah banyak tanya-tanya. Nanti bisa langsung tanya sama orangnya.”

***

“Subhanallah, dia kan…”

“Kenapa bang?”

“Abang pernah bertemu dengannya di halte bus beberapa hari yang lalu.”

Aku melihat wanita berjilbab merah muda itu berdiri dihadapanku, sedang meletakkan minuman di meja untuk suguhan kami.

“Nah yang ini namanya Maya, dia adiknya Aisyah yang nanti jadi calonnya nak Fadhil kalau memang ‘jadi’ “kata umminya Maya.

Agak kecewa hatiku ketika tahu Maya bukan jodohku, padahal waktu pertama kali bertemu dengannya aku jatuh cinta padanya. Namun kuazzam kan kembali diriku, Allah telah mengatur skenarionya dan pasti sempurna. Aku yakin itu.

Seorang wanita keluar dari sebuah ruangan, dengan anggun berjalan perlahan menuju tempat orang tuanya duduk. Aku dengan cepat menundukkan pandanganku.

“Ini yang namanya Aisyah, nak Fadhil”

Aku mengangkat kepalaku untuk melihat Aisyah. Subhanallah..wanita yang sangat cantik dengan jilbab hijau yang membalut auratnya, kuakui kecantikannya melebihi adikknya. Inikah mutiara yang Allah sembunyikan, dan aku lah yang Allah pilih untuk menemukannya.

Ternyata janji-Mu adalah Pasti, yaa Robb. Kujaga pandanganku, kujaga kemaluanku, kujaga hawa nafsuku dengan syariat-Mu. Dan kini Kau berikan ganti dari kepayahanku dengan mutiara terindah. Mutiara yang Kau sembunyikan untukku, wanita shalihah yang selama ini kudambakan. Kini telah menjadi istriku.

Wallahua’lam bish shawwab...
10 Kelebihan Orang selalu melaksanakan SHOLAT.

1. Diberi nur pada wajah.
2. Dikurniakan ALLAH SWT akal yg cerdas & otak yang pintar.
3. Hati bercahaya & tenang jiwa.
4. Sejahtera keluarga (sakinah, mawaddah,
warahmah)
5. Di padang Masyhar tidak kepanasan malah sebaliknya
6. Dapat rahmat & hidayah dari ALLAH SWT
7.Doanya sering di kabulkan
8. Diberatkan timbangan amal & menerima buku catatan amal melalui tangan kanan di akhirat kelak (baik).
9. Dipermudahkan jalan menuju ke syurga Allah.
10.Melintasi jembatan sirotol mustakim di permudah

(Al-Imam Ibnu Hajar Al- Asqalani)
Muslimah sejati…
bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

Muslimah sejati…
bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan, tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

Muslimah sejati…
tidak dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering dibicarakan mulutnya.

Muslimah sejati…
bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.

Muslimah sejati…
bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

Muslimah sejati…
bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang menyebabkan orang lain tergoda.

Muslimah sejati…
bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.
... ARTI SEORANG AYAH BAGI WANITA ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, anak perempuan yang sedang bekerja diperantauan, anak perempuan yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, anak perempuan yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya….. akan sering merasa kangen sekali dengan ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah? Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata ayah-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu di sepedamu …

Kemudian Ibu bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya”, Ibu takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA ...

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba .. Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”

Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

“Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.

Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja ….

Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.

Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga ...

Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu …

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu ….

Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,

Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia …. :’)
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu ...

Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir …

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut …
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu ...

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?

“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah”

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Sarjana.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…

Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah..

Ketika kamu menjadi gadis dewasa …..
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Ayah harus melepasmu di bandara ....

Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?

Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati ....

Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat ...

Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.

Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT …
kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah ...

Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain ...

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan ….

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak….. Tidak bisa!”

Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu”.

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu ...

Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Ayah tahu……
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….
Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia…..

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Ayah menangis karena sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa…..

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata:

“Ya Allah, ya Tuhanku …..
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita dewasa yang cantik….

Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…

Ayah telah menyelesaikan tugasnya menjagamu …..

Ayah, Bapak, atau Abah kita …
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat …
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu ...

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal ....
12 kata “JANGAN MENUNGGU” yang perlu dihindari:

1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu akan bahagia.

2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.

3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.

4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain, maka kamu akan dipedulikan.

5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.

6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis, tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.

7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi bekerjalah, maka proyek akan menunggumu.

8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai.

9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah, bukan sekadar uang yang datang, tapi juga rezeki yang lainnya.

10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.

11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.

12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah, maka kamu pasti bisa!